Bagaimana
ditanam, begitulah dituai.
Saat senja jatuh di pelataran dan bulan
beringsut naik ke permukaan, saat itulah pikiran melalang buana. Mengulang
kembali apa-apa yang sudah dilewatkan dari pagi hingga petang menjelang. Ada
rasa bosan yang menggelitik ketika sadar bahwa seharian ini didominasi oleh
kalimat-kalimat formal, disusul oleh rentetan kewajiban sebagai seorang
pelajar.
Perkuliahan dan tugas.
Pernah saya dengar, katanya kuliah itu mudah. Atau, menjadi seorang mahasiswa nggak seribet
menjadi seorang siswa biasa. Setelah saya alami sendiri, rupanya buah bibir
semata. Hello! Menjadi seorang
mahasiswa itu tidak selamanya hidup sejahtera! Tatap muka mungkin tidak
sebanyak siswa SMP atau SMA, tetapi untuk tugas, boleh jadi dikatakan luar biasa. Mahasusah, itulah kata yang
diperkenalkan oleh kawan-kawan seperjuangan.
“Dari mahasiswa ke mahasusah. Sudah
siapkah kalian?” tanya Julianur (18 tahun). Kemudian disusul oleh kalimat yang
posisi objeknya bertukaran: “Ada pepatah yang mengatakan bahwa bersusah-susah
dahulu, maka bersenang-senang kemudian. Begitu pula istilah mahasusah dahulu kemudian
mahasiswa,” yang diutarakan oleh salah satu senior (19 tahun) yang sengaja tidak
saya beberkan identitasnya.